KARIMATA merupakan salah satu dari 103 gugusan pulau di Kepulauan Karimata. Selain Karimata, terdapat satu pulau lagi yang sering dikunjungi wisatawan, yakni Pelapis. (baca: Wisata Alam Lengkap di Karimata)
Jika Anda masih memiliki waktu dan ingin menikmati suasana berbeda, tidak ada salahnya melanjutkan petualangan ke Pulau Pelapis. Waktu tempuh dari Karimata ke Pelapis sekitar 2-3 jam dengan menggunakan speed boat.
Panorama alam di pulau berpenduduk sekitar 1.189 jiwa itu tidak kalah memukau. Ombak di pantai Pelapis jauh lebih tenang daripada Karimata karena dikelilingi beberapa pulau kecil. Pulau berbukit dan dikelilingi hutan pantai (mangrove) ini sebagian besar belum berpenghuni.
Kondisi pantai di Pulau Pelapis pun lebih landai sehingga memudahkan pengunjung bersantai dan menikmati lebih dekat suasana di sekitar perairan. Sebuah kolam berair tawar bisa dimanfaatkan pengunjung untuk membilas atau membersihkan tubuh. Kolam ini berada tidak jauh dari bibir pantai.
Salah satu aktivitas menarik yang bisa dilakukan sambil menikmati keindahan pantai adalah berburu cangkang kerang. Kerang di pulau ini memiliki beragam bentuk, warna dan motif cangkang yang unik.
Saya menjumpai sedikitnya delapan jenis cangkang kerang dengan beragam bentuk, ukuran, warna, dan motif, saat menyusuri pantai Pelapis beberapa waktu lalu. Mulai dari berbentuk seperti kerucut dengan varian warna putih polos, berlurik cokelat dan kombinasi warna lainnya hingga cangkang bergerigi. Cangkang-cangkang tersebut cocok dijadikan sebagai hiasan di akuarium.
Bulu babi
Kondisi perairan yang tenang juga memungkinkan wisatawan berenang, menyelam atau menyeberang hingga ke tengah. Namun, pengunjung disarankan untuk tetap berhati-hati karena di perairan ini banyak terdapat bulu babi atau landak laut. “Rasanya perih dan berdenyut seperti tertusuk paku,” kata Daeng Roni, 40, salah seorang pengunjung.
Roni terkena sengatan bulu babi saat sampan yang ditumpangi bersama rekan-rekannya tenggelam di sekitar bibir pantai. Kakinya tidak sengaja menginjak bulu babi yang berada di dasar perairan.
Bulu babi yang menyengat Roni kemudian ditangkap seorang rekannya dan diperlihatkan kepada yang bersangkutan. Ukuran satwa laut itu sebesar bola tenis dan sekujur tubuhnya dipenuhi duri yang panjang serta tajam. Satwa bernama latin Diadema setosum tersebut kemudian dilepaskan kembali ke laut.
Jika mengalami nasib seperti Roni, pengunjung tidak perlu panik karena langkah pertolongannya sangat sederhana. Cukup dengan memukul-mukul bagian luka dengan sepotong kayu hingga bisa atau racun bulu babi itu keluar.
Cara sederhana dan alami ini sering dilakukan warga ketika tersengat bulu babi. Selain itu, beberapa literatur menyebutkan racun bulu babi juga bisa dinetralisasi dengan amonia, cuka atau perasan jeruk lemon.
“Kalau racunnya tidak dikeluarkan, bisa mengakibatkan demam,” kata Bandi,40, warga Pulau Pelapis. (Aries Munandar)
COMMENTS