KAMBAU Borneo dibentuk pada 23 Mei 2011 di Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kambau ialah sebutan untuk penyu hijau dalam bahasa Melayu setempat, sedangkan Borneo merupakan nama lain Pulau Kalimantan.
Kambau Borneo merupakan satu di antara 82 kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) sumber daya kelautan dan perikanan di Kalbar. Pembentukan pokmaswas mengacu pada Undang-Undang No 31/2004 tentang Perikanan.(BACA: Berebut Telur Menuai Konflik)
“Pada Pasal 67 disebutkan, masyarakat dapat diikutsertakan dalam membantu pengawasan perikanan,” jelas Dionisius Endy Vietsaman, Kepala Bidang Kelautan Pesisir Pulau-Pulau Kecil dan Pengawasan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar.
Pokmaswas di Kalbar memiliki beragam latar belakang dan karakteristik, sesuai dengan budaya dan kondisi setempat. Di Sintang, misalnya, pokmaswas berawal dari sebuah komunitas pemancing, yakni Sintang Fishing Club.
Para anggota yang biasa memancing ikan hingga ke hulu sungai di Sintang punya tugas mengampanyekan konservasi. Mereka juga merekrut warga lokal dan menginisiasi pembentukan peraturan desa (perdes) untuk melindungi sumber daya perikanan. Perdes diadopsi dari aturan adat setempat. (BACA: Mangrove Melawan Mitos Obat Kuat)
“Pokmaswas di Sintang paling progresif. Mereka merekrut anggota hingga ke setiap perkampungan,” ujar Endy.
Keberadaan pokmaswas di Kalbar yang dirintis sejak 2004 cukup diperhitungkan di tingkat nasional. Satu di antara pokmaswas tersebut memperoleh penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pokmaswas Danau Lindung Empangau dari Kabupaten Kapuas Hulu dinobatkan sebagai pemenang I penghargaan Adibakti Mina Bahari 2011. Mereka menyisihkan 1.452 pokmaswas dari 33 provinsi di Indonesia.
Kelompok tersebut dinilai berhasil menegakkan aturan perlindungan dan pengelolaan sumber daya perikanan secara lestari. Para anggota organisasi itu aktif mengawasi populasi siluk merah (super red) di habitat alam dari ancaman eksploitasi.
“Pokmaswas ini pernah mengusir warga beserta keluarga dari kampung karena mengambil siluk merah di habitat alam,” ungkap Endy. (Aries Munandar) LANJUT KE: Fespa Wujud Syukur Penyelamat Penyu
COMMENTS