PENYANYI Keith Martin
mengagumi kesenian Dayak, terutama musik tradisionalnya yang harmonis.
Kekaguman tersebut diungkapkannya dalam diskusi tentang musik Dayak di Kubu
Raya, Kalimantan Barat, Senin (20/5).
“It’s wonderful,” kata penyanyi R&B asal Amerika Serikat itu.
Tidak sekadar mengagumi,
ia juga memainkan sebuah instrumentalia lagu Dayak melalui organ. Martin mengiringi
permainan sape (alat musik
tradisional sejenis gitar) yang dibawakan seniman Dayak Kalimantan Barat.
Kolaborasi tersebut
memukau peserta diskusi yang digelar di Sekolah Tinggi Pastoral Santo Agustinus
itu. Martin menikmati permainannya walaupun ia belum pernah membawakan dan
mendengar lagu berjudul Jubata itu.
“Musik merupakan bahasa
universal. Siapa pun bisa menikmati walaupun tidak tahu arti liriknya,”
ucapnya.
Selain berkolaborasi,
penyanyi yang dikenal dengan lagu romantisnya itu menghibur peserta diskusi
dengan beberapa tembang, termasuk tembang andalannya, Because of You.
Lagu tersebut ternyata
tidak asing bagi peserta, yang terdiri atas pelajar, mahasiswa, pegiat seni,
pemuka agama,dan kaum adat tersebut. Kor bersama pun meluncur dari barisan
kursi penonton mengiringi penampilan Martin.
Karena tidak puas hanya
duduk manis di kursi, beberapa penonton beranjak mendekati panggung.
Seorang pengisi acara berpakaian adat Dayak memberikan setangkai bunga kepada
sang biduan. Martin menyambut dan menghadiahkan ciuman kepada perempuan itu.
Sontak, aksi tersebut
mengundang reaksi penonton lain. Mereka berebutan naik ke panggung dan berfoto
bersama Martin. Penyanyi kelahiran Washington DC, 22 September 1966 itu pun
melayani permintaan penggemarnya sambil terus berdendang di panggung.
Martin sangat ramah dan
tidak sungkan membaur bersama para undangan. Sepupu musikus legendaris Stevie
Wonder itu menari bersama dengan iringan lagu dan musik tradisional Dayak di
penghujung acara.
Apresiasi pemuda
Pakaian adat Dayak
lengkap dengan mahkota berhiaskan replika paruh enggang membuat Martin terlihat
menyatu dengan atmosfer tradisional di acara tersebut. Dia pun mengungkapkan
apresiasinya terhadap kiprah kalangan muda yang peduli dan melestarikan
kesenian daerah.
Penyanyi yang pernah
berduet dengan Agnes Monica itu juga mengaku tertarik memadukan unsur musik
Dayak dalam lagu-lagu ciptaannya kelak.
Kehadiran Martin dalam
diskusi merupakan rangkaian kegiatannya selama tiga hari di Kalbar. Dia datang
atas undangan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk menghibur dan mengampanyekan
pembelajaran bahasa Inggris.
Selain di diskusi musik,
Martin tampil di pentas seni Dies Natalis Universitas Tanjungpura, Pontianak,
selama dua hari berturut-turut. Penampilan terakhirnya di Auditorium Untan,
kemarin, dihadiri sekitar 1.700 penonton. Martin dalam pertunjukan gratis itu
mempromosikan lagu terbarunya, Sakit Hati yang berlirik campuran Indonesia Inggris.
(Aries Munandar)
COMMENTS