MATA itu seketika membuka begitu dipolesi cat merah. Tubuhnya pun menggeliat seakan baru bangkit dari tidur panjang. Dia menjura sebelum berbalik badan untuk mempersembahkan ekornya dipolesi cat serupa.
Replika sepanjang 60-an meter itu pun kini didaulat telah bernyawa. Ritual buka mata, begitu prosesi untuk memberi ‘kehidupan’ bagi replika naga (liong) tersebut.
Setiap liong wajib mengikuti ritual itu sebelum dimainkan atau diarak keliling kota. Ada 12 liong yang menjalani ritual tersebut pada Selasa (3/3). Mereka dipersiapkan untuk menyemarakkan puncak perayaan Cap Go Meh di Pontianak, Kalimantan Barat, yang berlangsung Kamis (5/3). (BACA: Naga Bersinar di Semarak Cap Go Meh)
Ritual naga buka mata berlangsung di Kelenteng Kwan Tie Bio di Jalan Diponegoro, Pontianak. Prosesi itu dipimpin seorang dukun atau suhu yang berseragam laksana panglima perang Tiongkok. Dia melafalkan mantra sebelum mengolesi bagian tubuh liong dengan cat merah.
Menurut mitologi Tiongkok, naga merupakan makhluk suci dan sakti. Itulah sebabnya replika naga selalu diarak saban perayaan Cap Go Meh untuk mengusir bala atau roh jahat. Namun, replika naga itu harus menjalani prosesi buka mata terlebih dahulu agar memiliki kekuatan dan kesaktian selayaknya naga. (BACA: Mahluk Suci Pewaris Raja)
“Replika naga ini sengaja diberi ‘isi’ agar bisa membersihkan jalan (kota) dari pengaruh roh jahat,” kata Ketua Panitia Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Kota Pontianak Sugioto.
Selain diolesi cat merah secara bergantian, setiap replika naga ditempeli kertas bertuliskan mantra di bagian kening. Selanjutnya, mereka pun melakukan atraksi di luar kelenteng. Saat melewati panggung kehormatan, liong berhenti untuk dipangkas janggutnya sebagai simbol peresmian.
Pangkasan janggut dari benang wol merah tersebut kemudian dihamburkan sehingga menjadi rebutan warga yang menyemut di sekitar kelenteng. Mereka meyakini janggut liong tersebut bertuah dan mendatangkan rezeki.
“Biar rezeki kami sekeluarga melimpah di tahun Imlek ini,” kata Rita yang menjadikan janggut liong sebagai gelang tangan.
Parade liong akan berlangsung selama dua hari. Sehari setelah Cap Go Meh, semua liong dibakar. “Pembakaran bertujuan mengembalikan roh pada liong ke kahyangan,” jelas budayawan Tionghoa, The Miang. (Aries Munandar)
COMMENTS