Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

Alunan Suling Pemikat Keroak

Keroak bergerak mendekati pemburu karena mengikuti alunan suling yang menyerupai suara panggilan di kelompok mereka.

ARIES MUNANDAR

SUARA serupa siulan bersahutan dari kediaman Ismail di Jalan Dharma Putra, Pontianak, Kalimantan Barat. Bebunyian itu berasal dari potongan bambu yang diembuskan lewat mulut oleh sejumlah bocah. Mereka mengitari Mathori yang sibuk dengan perkakas kerja. Derau gerinda yang digunakannya untuk memotong bambu pun sesekali menimpali siulan.

Mathori hendak menjadikan bambu tersebut sebagai suling, seperti yang dimainkan para bocah. Namun, fungsinya tidak sekadar sebagai mainan. Dia bakal menjadikan suling itu sebagai peralatan utama untuk menunjang hobinya, yakni berburu keroak.

Keroak atau keruak ialah sejenis burung ayam-ayaman. Hewan bernama ilmiah Amaurornis phoenicurus ini juga dikenal dengan nama ruak-ruak atau kreo padi. Keroak biasa dijumpai di padang rumput, semak-belukar, rawa, hutan bakau hingga di sekitar parit atau kawasan tergenang.

Karena digunakan untuk berburu keroak, suling ini pun dikenal dengan nama suling keroak. Mathori diminta warga menunjukkan keterampilannya lantaran sudah jarang yang paham membuat alat ini. Dia pun lantas mempraktikkan teknik pembuatan suling keroak di hadapan warga setempat.

Mathori juga mengajarkan teknik memainkan atau membunyikan suling sehingga bisa mendatangkan keroak buruan. Lelaki 32 tahun ini dikenal warga sebagai pemburu ulung. Dia kerap menjelajahi beberapa wilayah di Pontianak hingga Kabupaten Mempawah dan Kubu Raya untuk berburu keroak.

“Sekali berburu bisa dapat 15 ekor, tapi lokasinya pindah-pindah,” kata Mathori saat ditemui pada Minggu (26/3).

Kegemaran berburu keroak juga dilakoninya saat bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia sekitar 2007-2009. Dia mengaku hasil perburuan di sana lebih melimpah karena masih banyak semak-belukar di sekitar lokasi kerjanya. Hasil berburunya pun bisa dinikmati seluruh penghuni kamp atau mes di tempatnya bekerja.

Kepiawaian menyuling
Satu per satu keroak biasa akan bermunculan di lokasi perburuan tidak lama setelah Mathori memainkan sulingnya. Bebunyian ini menarik perhatian keroak karena menyerupai suara panggilan di kelompok mereka.

“Suaranya (suling) seperti panggilan dari raja keroak sehingga mereka pun mendekat,” jelas Mathori. 

Seekor keroak bertengger terlebih dahulu di pohon saat pertama kali muncul di lokasi. Setelah itu baru turun ke tanah dan mendekati asal suara. Pergerakan tersebut mengikuti alunan suling yang dimainkan pemburu. Oleh karena itu, kepiawaian pemburu dalam menyuling sangat menentukan hasil perburuan.

Menurut Mathori ada beberapa teknik memainkan suling yang harus dikuasai pemburu. Teknik tersebut selaras dengan gerak-gerik keroak sehingga alunan suara suling pun berbeda- beda untuk setiap tahap pergerakan mereka. Ritme, tempo, dan interval nada menjadi unsur utama yang membedakan teknik permainan.

“Untuk memanggil burung, beda bunyinya. Agar mereka turun (dari pohon), beda lagi. Supaya mereka mendekat, juga lain lagi bunyinya,” jelas Mathori sembari mencontohkan teknik menyuling keroak.

Menjaring dengan tangguk merupakan tindakan akhir dalam berburu keroak. Eksekusi ini dilakukan ketika sasaran semakin mendekat atau terjangkau oleh pemburu. Ada kalanya mereka juga bisa ditangkap langsung dengan tangan. Setelah itu, hasil perburuan pun diikat menjadi satu untuk dibawa pulang sebagai santapan keluarga.

Perburuan dilakukan pada malam hari karena lebih tenang sehingga suara suling lebih gampang didengar keroak. Penglihatan unggas ini juga kurang awas pada saat malam hari sehingga mudah untuk ditangkap. Selain alunan suling, pergerakan mereka dituntun sorotan senter.

Lebih alami
Suling keroak bikinan Mathori berukuran panjang sekitar 10 sentimeter dengan diameter 2 milimeter. Alat tiup ini memiliki dua lubang dengan bentuk dan fungsi berbeda. Lubang pertama bentuk bulat dan berfungsi sebagai sumber resonansi atau penentu nada, seperti suling pada umumnya.

Sementara itu, lubang kedua berada sisi bawah dan berbentuk seperti lidah. Fungsinya ialah menyalurkan bunyi. Saluran ini berjarak sekitar satu jari dari lubang tiup yang berupa celah sempit antara penyumbat dan dasar rongga suling. Penyumpat tersebut terbuat dari potongan dahan.

“Hanya satu rongga yang ditutup (disumbat) karena satunya lagi sudah tertutup dengan ruas (buku) bambu,” ujar Mathori.

Kualitas dan posisi penyumbat berkaitan erat dengan lubang tiup sehingga memengaruhi kualitas suara. Itu sebabnya, bagian ini menjadi sasaran utama untuk diutak-atik saat penyeteman atau menala nada. Jika dianggap sudah pas, penyumbat pun dilem agar posisinya stabil atau tidak bergeser.

Mathori tetap mempertahankan suling walaupun pemburu keroak di beberapa daerah telah beralih menggunakan suara kaset rekaman. Rekaman suara tersebut bahkan telah tersedia dalam format mp3. Menurutnya suara suling dari bambu cina tersebut lebih merdu, jernih, dan alami. Hasilnya pun sudah dia buktikan selama ini.

Mathori terakhir berburu keroak di daerah perbatasan Pontianak-Mempawah pada sehari sebelumnya. Perburuan selama dua jam bersama 6 rekannya tersebut membawa pulang 5 keroak.

“Berburu keroak itu seru. Ada yang terbang rendah di atas kepala. Ada juga yang seperti menari mengikuti alunan suling,” kata Fachrulrozi, rekan Mathori.

Hasil perburuan mereka malam itu terbilang minim lantaran belum memasuki musimnya. Waktu terbaik berburu keroak ialah sekitar awal hingga pertengahan bulan atau saat fase bulan mati. Saat itu kondisi langit cukup remang karena hanya bercahayakan bintang Waktu terbaik berburu keroak sehingga keroak mudah dijebak.

COMMENTS

Email Hosting
Nama

Beranda Negeri,35,Edukasi,13,Ekologi,64,Ekonomika,51,Inspirasi,37,Jelajah,24,Realitas,17,Riwayat,12,Tekno,15,Tradisi,66,
ltr
item
PeladangKata: Alunan Suling Pemikat Keroak
Alunan Suling Pemikat Keroak
https://3.bp.blogspot.com/-neXI_ic0eHU/WOo8o-RQ5SI/AAAAAAAADM8/PrDg-EK5xWQciKdKBnBhHwVj8VWLyh0ugCLcB/s200/Tradisi_Suling%2BKeroak.JPG
https://3.bp.blogspot.com/-neXI_ic0eHU/WOo8o-RQ5SI/AAAAAAAADM8/PrDg-EK5xWQciKdKBnBhHwVj8VWLyh0ugCLcB/s72-c/Tradisi_Suling%2BKeroak.JPG
PeladangKata
https://www.peladangkata.com/2017/04/alunan-suling-pemikat-keroak.html
https://www.peladangkata.com/
https://www.peladangkata.com/
https://www.peladangkata.com/2017/04/alunan-suling-pemikat-keroak.html
true
1600297275400218305
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content